12 Februari 2010

Indonesia's World Heritage : Borobudur

Lowongan Kerja SMA SMK Postingan kali ini "Dunia-Statistik" akan sedikit mengulas mengenai Candi Borobudur, Candi borobudur merupakan candi yang sangat terkenal dan menjadi cagar budaya nasional. Banyak wisatawan domestik dan internasional yang datang menikmati Candi Budha tersebut. Borobudur berada di daerah Magelang, Jawa tengah. Candi ini diketahu pertama kali pada tahun 1814 ketika Sir Thomas Stanford Raffles seorang gubernur jenderal inggris untuk Indonesia. Raffles mendengar kabar bahwa ditemukan sebuah artefak di daerah kedu (daerah magelang dan sekitarnya) yang kemudian Raffles mengutus Cornelius (orang inilah yang menemukan borobudur) seorang Belanda untuk mengadakan penelitian. Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1835 Pendokumentasian bangunan dan relief berupa gambar dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849. Sedangkan pendokumentasian berupa dokumen foto dilakukan oleh Van Kinsbergen tahun1873. Borobudur sendiri konon dibangun selama 75 tahun ( 760-835 M)

Menurut sejarah Candi Borobudur yang mempunyai 1.460 relief, dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad VIII. Dalam prasasti Sri Kahulunan (842 M) candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana. Ada beberapa pendapat mengenai penamaan Candi Borobudur. Casparis mengutip dari prasasti Sri Kahulunan 842 M sang kamulan i bhumisambharabudara yang berarti bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan Bodhisattva. Sedangkan Poerbatjaraka dalam bukunya menyatakan Borobudur adalah Biara di Budur (Budur = nama tempat/desa). Soekmono dan Stuterheim berpendapat bahwa Borobudur adalah biara di atas bukit. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seorang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara historis belum diketahui secara pasti.


Foto pertama yang berhasil di dokumentasikan, tampak di ujung bagian atas terdapat bendera Belanda

Borobudur sendiri ditemukan dalam keadaan tertibun semak belukar dan kemudian diadakan penggalian, Pada tahun 1817 pertama kali nya Candi ini terekspose secara luas bahkan sampai ke Eropa lewat sebuah buku The History of Java karangan dari Raffles sendiri. menurut beberapa ahli sejarah di sekitar Borobudur terdapat danau purba dan hal ini di ungkapkan oleh WOJ Niewenkamp, sampai hari ini pun hal tersebut masih menjadi kontroversi dan perdebatan diantara ahli ahli sejarah.


Gambar potongan (cross section) candi borobudur dari samping, Tampak susunan nya dibagi menjadi 3 tingkat, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.


Setelah penemuan nya. Diadakan lah restorasi yang dipimpin oleh Theodore Van Erp (insinyur militer Belanda) dengan di danai pemerintah Belanda, restorasi dengan cara membuat sketsa keadaan candi itu sebelum dan sesudah rekonstruksi, melakukan pendataan inventaris arca/relief yang ditemukan di lokasi, bahkan Van erp sendiri berhasil merekonstruksi candi itu sesuai dengan bentuknya yang kita lihat sekarang, pekerjaan itu memakan waktu dari tahun 1907 sampai 1911. Dan kegiatan diatas merupakan restorasi pertama yang tercatat. Rekonstruksi (pemugaran) kedua dilakukan jaman kemerdekaan oleh Bung Karno dipimpin oleh Prof.Dr.R.Soekmono, dibantu dari segi konstruksi oleh Ir. Rooseno. Pemugaran kedua ini dimulai pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1983.


Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO


Keseluruhan candi Borobudur berukuran 123 x 123 meter, tinggi asli (dengan chattra, yaitu bagian atas chaitya puncak) 42 m, tanpa chattra (bagian payung atas) menjadi 31 meter. Candi terdiri atas 10 tingkatan, 6 tingkat di bawah berdenah bujur sangkar dengan catatan ukuran makin ke atas makin kecil, dan tingkat 7,8,9, berdenah hampir bundar, diakhiri oleh stupa puncak yang besar. Secara keseluruhan candi Borobudur berbentuk stupa, tetapi mempunyai struktur berundak teras. Pondasi candi Borobudur dibuat berbeda, candi didirikan langsung di atas bukit, yang dibentuk sesuai dengan bentuk candi yang dikehendaki dengan cara memotong bagian candi yang tinggi dan mengurug bagian bukit yang rendah. Pondasi bagian candi terluar dibuat masuk ke dalam tanah sedalam kurang lebih satu meter tertumpang di atas lapisan batu karang, sedangkan bangunan di atasnya tertumpang di atas beberapa lapis batu.



Belum lengkap rasanya dalam pembahasan arsitektur candi Borobudur bila tidak menyinggung para seniman pendiri candi di Jawa umumnya dan candi Borobudur pada khususnya ? Dari penelitian yang telah dilakukan, adalah jelas orang Indonesia sendiri yang mendirikan candi-candi tersebut. Menurut 2 buah prasasti, orang-orang Indonesia dahulu ada yang belajar agama di India, dan mungkin jumlahnya banyak, sehingga ada seorang raja Sriwijaya minta kepada raja dinasti Pala untuk membuat asrama bagi pelajar Indonesia di Nalanda. Mereka belajar tentang aturan-aturan membuat bangunan suci beserta komponennya dari kitab Vastusastra, kemudian mengunjungi pusat-pusat kesenian di India Utara dan/atau India Selatan, lalu pulang ke Indonesia. Borobudur dibuat oleh seniman Indonesia dan bukan seniman India dibuktikan antara lain oleh:

Pertama: Adegan-adegan relief Borobudur, khususnya cerita Mahakarmawibhanga, banyak mengambil kehidupan sehari-hari di Jawa (bekerja di sawah, jualan dipasar, memikul padi atau benda-benda yang akan dijual belikan dan sebagainya).

Kedua: Diatas panil terdapat inskripsi pendek-pendek sebagai petunjuk bagi seniman yang ditulis dalam aksara Jawa Kuna (dan bukan Deva-Nagari !) serta bahasa atau kata-kata Jawa Kuna pula (bukan Sansekerta).

Ketiga : Ketika dilakukan penggalian di sekitar candi, tidak ditemukan sisa-sisa “Kampong Keling” atau permukiman orang-orang India.

Pendirian candi Borobudur memakan waktu lama, maka si seniman pendiri bangunan haruslah bermukim di sekitar candi yang dibangun.

Gambar Gambar Dokumentasi Borobudur



Lowongan Kerja SMA SMK