|
Tweet |
SAN FRANCISCO - Sebuah perusahan keamanan memperingatkan mengenai lubang (bug) yang terdapat di Adobe Flash Player, yang bisa dimanfaatkan untuk menginfeksi dan membobol komputer.
Efek bug terdapat di Adobe Flash Player versi 10.0.45.2, yang berjalan di semua sistem operasi termasuk termasuk Windows, Macintosh dan Linux. Malahan secara luas, bug ini juga ditemukan dalam versi terbaru dari software Acrobat Reader.
"Ada laporan bahwa kerentanan ini sedang aktif dieksploitasi di dunia maya secara bebas di Adobe Flash Player, dan Adobe Reader dan Acrobat," tukas juru bicara Adobe, seperti yang dilansir PC World, Senin (7/6/2010).
Diakui juga oleh Adobe, ketika dieksploitasi,bugs tersebut dapat menyebabkan perangkat lunak Adobe mengalami crash, sehingga dapat memberikan kesempatan penyerang mengontrol komputer, dan mencuri data yang ada di dalamnya.
Kendati demikian, serangan itu belum meluas. Namun, Adobe sejauh ini telah menerima dua laporan serangan online.
Peneliti dari Trend Micro, Paulus Ferguson setuju bahwa serangan itu adalah jenis baru, dan tidak muncul untuk digunakan secara luas. "Ini mungkin hanya sampinga". Dan dia melihat serangan tersebut akan dimanfaatkan lebih jauh, walaupun dia meminta agar pengguna waspada.
"Versi 8 dari Adobe Reader dan Acrobat tidak rentan terhadap serangan, kata Adobe.
Seperti diketahui Adobe Reader yang merupakan peranti lunak gratis, telah menjadi target favorit hacker dalam beberapa tahun terakhir. Serangan berbahaya yang melibatkan file PDF, menurut Symantec, kini mencapai sekitar hampir 50 persen dari semua serangan berbasis Web.
(tyo)
sumber : okezone.com
Efek bug terdapat di Adobe Flash Player versi 10.0.45.2, yang berjalan di semua sistem operasi termasuk termasuk Windows, Macintosh dan Linux. Malahan secara luas, bug ini juga ditemukan dalam versi terbaru dari software Acrobat Reader.
"Ada laporan bahwa kerentanan ini sedang aktif dieksploitasi di dunia maya secara bebas di Adobe Flash Player, dan Adobe Reader dan Acrobat," tukas juru bicara Adobe, seperti yang dilansir PC World, Senin (7/6/2010).
Diakui juga oleh Adobe, ketika dieksploitasi,bugs tersebut dapat menyebabkan perangkat lunak Adobe mengalami crash, sehingga dapat memberikan kesempatan penyerang mengontrol komputer, dan mencuri data yang ada di dalamnya.
Kendati demikian, serangan itu belum meluas. Namun, Adobe sejauh ini telah menerima dua laporan serangan online.
Peneliti dari Trend Micro, Paulus Ferguson setuju bahwa serangan itu adalah jenis baru, dan tidak muncul untuk digunakan secara luas. "Ini mungkin hanya sampinga". Dan dia melihat serangan tersebut akan dimanfaatkan lebih jauh, walaupun dia meminta agar pengguna waspada.
"Versi 8 dari Adobe Reader dan Acrobat tidak rentan terhadap serangan, kata Adobe.
Seperti diketahui Adobe Reader yang merupakan peranti lunak gratis, telah menjadi target favorit hacker dalam beberapa tahun terakhir. Serangan berbahaya yang melibatkan file PDF, menurut Symantec, kini mencapai sekitar hampir 50 persen dari semua serangan berbasis Web.
(tyo)
sumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar