|
Tweet |
Peneliti di sebuah universitas di Inggris menemukan, pria dengan IQ lebih tinggi akan lebih setia pada pasangannya dan selalu menjunjung tinggi nilai monogami dibandingkan pria lain yang IQ-nya tergolong rendah.
Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi.
Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di 'Psikologi Sosial Quarterly' edisi Maret.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIoT80yRCJPuSVMWcnAMY6VtZLPSsB3OgqdDarH2ISUWL0RnIYStEe8v-UR6nhS7nf3FLVvIBFjt1qnezXZCPunJr7RQSBcT2xpvOU8NAeEmIQffmVIn63mmTucvjnB6BHk9XoDFJprKaT/s200/pria_bohong_.jpg)
Dia menyimpulkan: 'Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah.'
Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah 'evolusi novel' kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.
Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku.
Berdasrkan studi ini 'evolusi novel' merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar