9 Agustus 2010

Penemuan Dua Dinosaurus Super Langka

Lowongan Kerja SMA SMK

Fosil dari spesies dinosaurus yang belum pernah diketahui sebelumnya, baru-baru ini ditemukan di lempeng-lempeng batuan di Utah, AS. Para ilmuwan yang menemukan fosil ini mengatakan bahwa bebatuan itu begitu kerasnya sehingga untuk melepaskan sebagian fosil itu terpaksa harus digunakan peledak.

Tulang-belulang dari Monumen Nasional Dinosaurus itu merupakan bekas dari sejenis sauropod, yaitu hewan berleher panjang dan pemakan tumbuhan yang dinyatakan sebagai hewan terbesar yang pernah ada di permukaan bumi. Di antara temuan ini juga terdapat dua tengkorak utuh dari jenis-jenis sauropod lainnya. Para ilmuwan menyatakan bahwa dua tengkorak itu adalah temuan yang super langka.


Menurut Dan Chure, paleontolog dari monumen yang terletak di antara Utah dan Colorado itu, semua fosil tersebut memberikan masukan lebih banyak tentang kehidupan dinosaurus 105 juta tahun yang lalu, dan juga tentang evolusi gigi sauropod yang bisa menunjukkan kebiasaan makan dan informasi lainnya. “Hampir tak terkatakan betapa pentingnya fosil ini,” komentarnya.


Dari sekitar 120 spesies sauropod, hanya delapan spesies yang pernah ditemukan tengkorak utuhnya. Ini dikarenakan tengkorak spesies dinosaurus ini terbuat dari tulang yang tipis dan rapuh, terbungkus oleh lapisan jaringan lunak yang mudah luruh setelah dinosaurus itu mati.


“Ini benar-benar proyek nomor satu yang pernah saya kerjakan,” tutur Brooks Britt, paleontolog dari Universitas Brigham Young yang ikut dalam penelitian fosil oleh tim peneliti Universitas Michigan.


Spesies baru ini disebut Abydosaurus mcintoshi. Para peneliti mengatakan bahwa spesies ini anggota dari keluarga brachiosaurus, yaitu dinosaurus besar berkaki empat yang juga mengatasi jenis sauropod. Penemuan ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Naturwissenschaften berikut juga pembahasannya oleh ilmuwan sejawat.


Tulang-tulang itu berasal dari daerah penggalian yang dilabeli DNM 16. Sebenarnya tulang-tulang itu telah diketahui keberadaannya sejak 1977, tapi penggalian penuhnya baru dimulai di penghujung tahun 1990-an. Kedua tengkorak itu ditemukan di tahun 2005. Para ilmuwan, walaupun sangat tergoda, sempat terhadang masalah bebatuan keras yang memerangkap tulang-belulang itu. Para pekerja tak bisa memecahkan bebatuan itu walau sudah memakai godam dan gergaji beton.


Tahun lalu, tim ahli peledak dari Taman Nasional Rocky Mountain menghabiskan tiga hari di penggalian itu. Mereka memakai peledak skala kecil untuk melemahkan bebatuan itu tanpa merusak tulang-belulangnya. Dengan begitu para ilmuwan bisa mengeluarkan fosil itu, di antaranya ada tulang kaki, belikat, dan bagian lainnya.


Para paleontolog yakin bahwa di situs itu setidaknya ada empat dinosaurus. Menurut Britt kesemuanya diduga merupakan dinosaurus pada usia muda dan kemungkinan 7,6 m panjangnya. “Kita tak tahu mereka bisa tumbuh jadi sebesar apa,” ujar Britt.


Kedua tengkorak itu, satunya utuh dan lainnya lagi sudah pecah tapi komplit, bisa memberikan petunjuk baru tentang cara makan sauropod. “Mereka tak mengunyah. Mereka hanya mencaplok lalu langsung telan,” tutur Britts.


Sauropod jenis terdahulu memiliki gigi-gigian yang lebar. Versi turunannya memiliki gigi-gigian yang kecil, seperti pensil. Gigi abydosaurus ada di antara dua tipe ini, jadi ciri-ciri ini bisa membantu ilmuwan menentukan evolusi cara dan pola makan mereka.


Jim Kirkland, paleontolog dari negara bagian Utah, walau tak terlibat dalam penemuan itu berkomentar bahwa temuan ini bisa memberikan pandangan yang paling lengkap tentang beberapa jenis sauropod tertentu yang sempat hidup di Amerika Utara dari periode Lower Cretaceous, yaitu kira-kira 99-145 juta tahun yang lalu.


Fosil itu sementara ini dipajang di Musium Paleontologi Universitas Brigham Young.


compas.com

Lowongan Kerja SMA SMK