|
Tweet |
Profesi sebagai polisi memang sangat rawan untuk disalahgunakan, karena sebagai aparat penegak hukum polisi memiliki kewenangan menentukan arah proses hukum terutama diawal. Oleh karenanya upaya penegakan hukum tidak terlepas dari kredibilitas jajaran kepolisian yang tegas jujur dalam menjalankan tugas yang diemban.
Salah seorang polisi di Meksiko yang ditahan karena terlibat sindikat narkoba
Langkah petinggi kepolisian di negara Meksiko perlu diacungi jempol, kerena berani bertindak tegas membersihkan jajaran aparatur institusinya dari penyakit KKN baik korupsi, kolusi dan nepotisme, seperti kita ketahui banyak aparat polisi di negara Amerika Latin tersebut juga terlibat dalam sindikasi pengedar obat bius dan narkoba yang sangat kronis di negara tersebut.
Langkah tegas dilakukan pemerintah Meksiko dengan memecat 3.200 anggota polisi federal. Jumlah tersebut hampir 10 persen dari total jumlah polisi federal. Sebelum pemecatan, jumlahnya sekitar 34.500 orang. Langkah ini diambil di tengah upaya Presiden Felipe Calderon mengendalikan korupsi di kepolisian. Pemerintah juga berupaya mengendalikan kartel obat bius yang sangat berpengaruh di negara tersebut.
“Mereka gagal melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan undang-undang kepolisian federal. Sebanyak 3.200 petugas polisi terpaksa dipecat,” ujar Facundo Rosas, Wakil Kepala Polisi Federal Meksiko, Selasa (31/8) Di antara yang dipecat, sebanyak 456 polisi federal ditangkap dan dikenai tuduhan melanggar undang-undang dan 1.020 lainnya menghadapi tuduhan melanggar kedisiplinan, termasuk terlibat tindakan kriminal maupun masalah kesehatan. Ada pula yang gagal menjalani tes obat bius, tes kebohongan maupun kedapatan memiliki memiliki aset yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kapan Institusi Kepolisian Kita Bisa Bebas dari Oknum-oknum aparat yang menyimpang
Mencopot jabatan polisi yang melakukan korupsi merupakan tujuan utama Calderon. Selama empat tahun terakhir ia berusaha meredam perang kartel obat bius yang terjadi di Meksiko. Sayangnya, upaya ini selalu gagal. Minimnya gaji, membuat anggota kepolisian memilih membantu geng obat bius. Aksi “pembersihan” ini dimulai dari polisi federal yang bertanggung jawab untuk memberantas mafia obat bius Meksiko. Warga Meksiko sendiri hampir tidak mempercayai institusi kepolisian, sehingga mereka memilih untuk tidak melaporkan tindak kriminal yang terjadi.
Lebih dari 28.000 orang tewas dalam perang kartel obat bius sejak Calderon melancarkan pemberantasan terhadap narkoba. Hal ini meningkatkan kekhawatiran, pertumpahan darah itu dapat mengganggu pariwisata dan investasi Meksiko. Mengingat negara ini tidak bisa bangkit dari resesi terburuknya sejak 1932.
Kapan ya negara kita bisa membersihkan parasit parasit yang menggerogoti institusi kepolisian tercinta, agar selalu bersih dan berwibawa, jauh dari tindakan tindakan mencari keuntungan dan mengedepankan kepentingan pribadi aparat. Selama ini seringkali beberapa sisi gelap yang terjadi di masyarakat adalah aparat yang menjadi pelindung dan beking terhadap tindakan tindakan ilegal seperti pejudian, maksiat dan beberapa kejahatan yang terorganisir. Semoga Kepolisian kita mampu bangkit menuju perbaikan yang lebih baik.
sumber : http://ruanghati.com/2010/09/01/sepuluh-persen-polisi-meksiko-dipecat-karena-korupsi-kapan-indonesia-tegas/