|
Tweet |
Dibandingkan bayi yang lahir dari pembuahan normal, bayi tabung menghasilkan anak-anak dengan postur tubuh yang lebih tinggi. Tapi ini hanya berlaku untuk bayi tabung yang menggunakan embrio segar, bukan yang telah dibekukan.
Tidak diketahui pasti mengapa demikian, namun diduga dipengaruhi hormon tertentu. Biasanya hormon tersebut disuntikkan setelah embrio ditanamkan, untuk menstimulasi rahim agar dapat menjaga embrio tersebut terus berkembang.
Hormon yang secara alami juga dihasilkan oleh embrio segar itu diduga bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Profil lemak darah juga akan terpengaruh, meski tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana pengaruhnya.
Dr Mark Green dari New Zealand's Liggins Institute, New Zealand mengungkap hal itu saat mengamati 200 anak berusia sekitar 6 tahun. Sekitar 50 persen di antaranya merupakan hasil teknologi bayi tabung baik menggunakan embrio segar maupun yang dibekukan.
Anak-anak hasil bayi tabung yang berasal dari embrio beku relatif tidak menunjukkan perbedaan tinggi badan dibandingkan bayi hasil pembuahan normal. Namun pada anak hasil bayi tabung yang menggunakan embrio segar, postur tubuhnya rata-rata 2,6 cm lebih tinggi dibandingkan teman sebayanya.
Perbedaan itu ditemukan baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Namun menurut Dr Green, perbedaan itu teramati lebih signifikan pada anak perempuan.
'Kami belum bisa menjelaskan mengapa bisa demikian, yang jelas orangtua yang mengikuti program bayi tabung perlu memperhatikan diet dan aktivitas fisik anak-anaknya,' ungkap Dr Green.
Saat ini, Dr Green juga tengah merencanakan penelitian serupa pada orang dewasa berusia 17 tahun hingga 25 tahun. Beberapa di antaranya lahir dari teknologi bayi tabung.
0 komentar:
Posting Komentar