19 Oktober 2010

Menguak Misteri Sinar Kosmik dari Antartika

Lowongan Kerja SMA SMK
Sepuluh tahun terakhir, para ilmuwan melakukan sebuah percobaan ambisius. Percobaan itu berupaya menjelaskan misteri sinar kosmik dan partikel yang sulit dipahami, yang dikenal sebagai neutrino.


Mereka mengubur ribuan sensor di bawah permukaan es Antartika sepanjang lebih dari satu mil. Sensor itu untuk merekam kilatan cahaya biru yang dilepaskan pada saat sinar dan partikel berenergi tinggi bertabrakan dengan atom dalam es.


Dengan merekam pola cahaya dari tabrakan, itu memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan dari galaksi manakah mereka berasal.


Analisa tersebut dibangun berdasarkan hasil IceCube Neutrino Observatory, atau yang disebut dengan 'Teleskop' oleh ilmuwan, yang dibangun jauh di dasar lapisan es Antartika.


Seperti dilansir dari laman Telegraph, para ilmuwan berharap bahwa ketika observatorium selesai, mereka nantinya dapat mengidentifikasi aliran energi tinggi sinar kosmik dan neutrino yang melewati galaksi secara akurat.


'Sinar Kosmik ditemukan 100 tahun lalu, tetapi kita masih tidak tahu di mana mereka berasal,' kata Profesor Subir Sarkar, seorang astrofisikawan di Oxford University yang memimpin keterlibatan Inggris pada percobaan IceCube.


Sinar kosmik merupakan partikel energi tinggi di angkasa luar yang diduga berasal dari sisa-sisa bintang mati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar kosmik galaksi dapat mengubah iklim bumi, mempengaruhi cuaca, memicu badai dan menutupi awan. Belum ada jawaban yang pasti akan teori ini. Namun, ilmuwan berharap agar mereka menemukan jawabannya lewat eksperimen IceCube.


'Sekilas, IceCube mungkin terlihat seperti percobaan yang 'gila'. Bagaimana mungkin Anda mempelajari langit melalui detektor yang terkubur satu mil di bawah es?' ujarnya.


Antartika adalah tempat terbaik untuk melakukan eksperimen ini. Permukaan es-nya sangat jelas, hampir sepenuhnya bebas dari gelembung udara dan distorsi lainnya.


Peneliti yang terlibat dalam proyek yang dipimpin oleh University of Wisconsin Madison ini. Mereka kini, sedang mempertimbangkan cara baru untuk memperluas area percobaan.

sumber : Vivanews.com
Lowongan Kerja SMA SMK

0 komentar: