|
Tweet |
Sehari setelah status naik menjadi siaga pada Kamis 21 Oktober 2010, Gunung Merapi makin gendut.
Penggembungan atau deformasi Merapi hari ini mencapai 14,4 centimeter per hari, meningkat hampir 100 persen dari Kamis kemarin yang 8,5 centimeter.
"Peningkatan deformasi ini dapat dilihat dari sisi selatan Merapi sedangkan deformasi ke arah barat dan utara tidak terlalu signifikan,”kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Energi Kementrian ESDM, Surono, Jumat, 22 Oktober 2010
Itu berarti, daerah selatan Merapi merupakan daerah yang rawan bencana. Adanya deformasi Merapi juga merupakan salah satu penyebab kenaikan status.
Selain itu, pantuan di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang mencatat gempa multi phase (MP) tergolong cukup tinggi. Kemarin, gempa MP mencapai 500 kali dalam sehari. Sementara, "hingga pukul 06.00 WIB tadi pagi sudah ada 154 gempa multi phase,” kata Heru Suparwoko, petugas Pos Pengawas Gunung Merapi Kaliurang. Angka ini akan terus meningkat
Meski status Merapi siaga, kata Heru, titik api diam masih belum terlihat hingga siang ini. "Sehingga erupsi juga belum dapat dipastikan kapan akan terjadi," jelas dia.
Buntut naiknya status Merapi, larangan untuk aktivitas menambang pasir di kawasan rawan bencana III yaitu disekitar Kali Gendol, Cangkringan, Sleman, dikeluarkan. Meski demikian, para penambang masih nekat mengeruk pasir.
Pantauan di lokasi, puluhan truk pembawa masih menanti para penambang, menanti pasir diangkut ke dalam bak.
Para penambang pasir tampak tidak merasa ketakutan dan tak menghiraukan imbauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.
sumber : vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar