|
Tweet |
Bajak laut Somalia akhirnya membebaskan dua kapal tanker Korea Selatan dan Singapura yang mereka tahan selama lebih dari enam bulan. Pembebasan dilakukan setelah para bajak laut menerima uang tebusan senilai miliaran rupiah.
Kapal tanker berbendera Korea Selatan bernama “Samho Dream” itu dibajak di samudera Hindia pada bulan April 2010, dan dibebaskan dengan tebusan sebesar US$9,5 juta atau sekitar Rp84 miliar.
Sementara itu, kapal “Golden Blessing” berbendera Singapura yang dibajak pada bulan Juni juga dibebaskan setelah membayar tebusan US$2,8 juta atau sekitar Rp.24 miliar.
Andrew Mwangura, juru bicara program Bantuan Pelaut Afrika Timur mengatakan bahwa tebusan itu adalah tebusan terbesar yang telah dibayarkan kepada bajak laut Somalia sejak mereka membajak kapal beberapa tahun terakhir.
Tidak dapat dipastikan siapa yang membayar tebusan tersebut, apakah pemerintah Korsel dan Singapura atau perusahaan pemilik kapal.
Mwangura mengkonfirmasikan bahwa meski kedua kapal tanker telah dibebaskan, keduanya masih berada di perairan Somalia. Untungnya, semua awak kapal dinyatakan selamat.
Mwangura mengatakan, sebelumnya, para bajak laut meminta tebusan sebesar US$20 juta. “Lalu para negosiator mengatakan bahwa para bajak laut sepakat untuk menurunkannya menjadi US$9 juta” ucapnya.
Kapal supertanker Samho Dream diawaki oleh lima warga negara Korsel dan 19 warga negara Filipina. Kapal ini membawa minyak mentah seharga US$170 juta dari Irak menuju AS.
Menurut laman The Independent, salah satu bajak laut bernama Ali mengatakan bahwa mereka telah menerima uang tebusan senilai US$9,5 juta dan akan membagi-baginya. Kapal tankernya juga telah mereka lepaskan.
Somalia tidak mempunyai pemerintahan yang efektif selama lebih dari dua dekade. Akibat tidak adanya pengawasan laut oleh pemerintah, bajak laut bebas berkeliaran di jalur-jalur pelayaran yang menghubungkan Eropa ke Asia dan Afrika. Selama beberapa tahun terakhir, bajak laut Somalia telah membajak 28 kapal dengan menyandera 494 orang.
sumber : vivanews.com