|
Tweet |
Jakarta, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk menyambut Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebagai tamu yang harus dihormati. PBNU menilai, kedatangan Obama di Indonesia justru dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mendesak Obama menjadi jembatan dialog Islam dan Barat.
”Agama (Islam) juga mengajarkan kita harus menghormati tamu yang datang. Namun, kita berharap Obama menyampaikan pidato bahwa Islam tidak identik dengan terorisme,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj kepada wartawan di PBNU, Jakarta, Sabtu (6/11).
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin secara terpisah. Ma’ruf Amin menyerukan, kedatangan Barack Obama ke Indonesia harus diterima dengan baik. Obama merupakan tamu yang berkunjung dan harus diterima dengan baik oleh Indonesia sebagai tuan rumah.
”Kedatangan Obama kita harapkan memberikan solusi global dan komitmen-komitmen untuk menyelesaikan permasalahan nasional di Indonesia,” ujar Ma’ruf seusai acara Halaqah Penanggulangan Terorisme di Gedung MUI, Jakarta, Sabtu.
Said Aqiel Siradj mengaku PBNU tidak diundang secara khusus bertemu Presiden Barack Obama yang dijadwalkan datang ke Jakarta 9-10 November. Namun, pokok pikiran PBNU telah disampaikan kepada Duta Besar AS di Indonesia, Scot Marciel.
”Kedatangan Obama tersebut bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk menyampaikan secara terbuka masalah Islam dan Barat seperti kesan AS yang menzalimi negara-negara di Afganistan dan Irak serta mendukung Israel,” kata Said.
Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf menambahkan, dengan kedatangannya di Indonesia, Presiden Obama bisa memberi tahu bangsa Amerika bahwa jika Amerika punya American dream, Indonesia juga punya mimpinya sendiri. Oleh karena itu, kerja sama yang dikembangkan harus mendatangkan manfaat bersama dan jauh dari sifat dominatif.
”Meskipun Amerika memiliki pandangan sendiri tentang kebaikan dunia, Indonesia adalah negara yang didirikan dengan perjuangan karena punya kepribadian, identitas, dan cita peradabannya sendiri. Di situ pentingnya kerja sama atas saling memahami,” kata Slamet.
Kedatangan Obama itu, kata Slamet, penting agar Obama menyaksikan sendiri bahwa demokrasi kompatibel dengan Islam di Indonesia.
Masih sesuai jadwal
Selain bertepatan dengan berlangsungnya serangkaian bencana di Tanah Air, kedatangan Presiden AS Barack Obama yang direncanakan pada hari Selasa besok juga diwarnai dengan sambutan sejumlah aksi demonstrasi anti-kedatangan Obama di sejumlah tempat.
Meski demikian, menurut kantor berita Agence France Presse, Minggu, pihak Gedung Putih mengungkapkan bahwa belum ada tanda-tanda yang menunjukkan rencana kunjungan Obama ke Indonesia akan ditunda atau batal.
Hal ini diungkapkan oleh pihak Gedung Putih bertalian dengan memburuknya wilayah udara Indonesia akibat meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah.
Hari Minggu, setidaknya ada delapan penerbangan asing ke dan dari Jakarta yang dibatalkan. Bahkan, hari Sabtu sebelumnya, 36 penerbangan ke dan dari Jakarta pun ditunda, termasuk di antaranya maskapai penerbangan Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Malaysia Airlines.
Malaysia bahkan perlu mengirimkan tiga pesawat Angkatan Udara jenis Hercules C-130 ke Yogyakarta untuk menjemput penumpang warga Malaysia yang terdampar di sana akibat letusan Gunung Merapi.
Artikel terkait lainnya :
Dipastikan Datang, Obama Mendarat di Halim 9 November
Jakarta – Meskipun sejumlah penerbangan asing membatalkan penerbangannya ke Indonesia, Presiden Amerika Serikat tetap tidak membatalkan kunjungan ke Indonesia. Jadwal Obama masih sesuai dengan rencana.
“Sejauh ini semua persiapan tetap disiapkan sebagaimana mestinya dan belum ada perubahan apapun,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada detikcom Minggu (7/11/2010).
Keterangan Faizasyah ini dikuatkan oleh Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan yang mengatakan Obama akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah tanggal 9 November.
“Liputan Obama di Halim arrival 9 November dan departure 10 November dan
public speech di UI Depok 10 November,” demikian bunyi SMS agenda dari Biro Pers Istana.
public speech di UI Depok 10 November,” demikian bunyi SMS agenda dari Biro Pers Istana.
Keberangkatan Obama ke Indonesia ini sempat tertunda selama dua kali. Terakhir Obama menunda kunjungannya ke Indonesia lantaran menghadapi masalah dalam negeri.
Obama telah melakukan lawatannya selama 10 hari di negara-negara Asia. Saat ini Obama masih berada di India untuk melakukan kunjungan bilateral.
Songsong Obama, Personel TNI & Polri Bersenjata Disebar di Penjuru UI
Jakarta – Pengamanan Kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, ditingkatkan menjelang kedatangan Presiden AS Barack Obama. Pengamanan ini dilakukan oleh personel TNI dan Polri bersenjata lengkap yang disebar di penjuru kampus.
Pantauan detikcom, pengamanan mulai terasa sejak gerbang utama Kampus UI. Di sini, anggota TNI bersenjata laras panjang sudah siaga di sudut jalan. Di antara mereka juga tampak polisi dari Brimob Polda Metro Jaya.
Peningkatan keamanan ini semakin terasa di sekitar gedung Rektorat dan Balairung UI. Di sekitar Balairung UI ini tampak sejumlah truk TNI dan 2 mobil water cannon milik Brimob. Beberapa anggota TNI juga terus menyisir jalanan dan kebun sekitar Balairung. Di antara mereka juga kelihatan anggota TNI/Polri berpakaian preman.
Pemkot Depok pun ikut sibuk. Tampak 2 mobil pemadam kebakaran dan 2 mobil ambulans ikut berjaga di sekitar Balairung. Meski demikian, pemeriksaan personal terhadap pengunjung kampus belum dilakukan. Perkuliahan tetap seperti biasa.
Obama dijadwalkan berada di Jakarta pada Selasa-Rabu 9-10 November. Menurut rencana, selain bertemu SBY, Obama juga akan berpidato di Masjid Istiqlal, meletakkan karangan bunga di TMP Kalibata dan berpidato di tempat terbuka, yang belakangan disebut bertempat di kampus UI. Saat ini Obama masih berada di India, dalam rangka tur ke Asia selama 10 hari.
sumber : wihans.web.id