|
Tweet |
Jakarta, Siapa yang tak kenal Bali, keindahan alam dan budaya masyarakatnya telah membuat pulau dewata ini begitu mendunia sebagai surga wisata. Namun ternyata daya tarik wisata Bali sebagai tempat pelesir bukan hanya pada keindahan alam saja. Bali memiliki obyek wisata sejarah yang menarik dijelajahi.
Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB), misalnya. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa para pejuang melawan penjajahan. Bangunan yang diresmikan pada 2003 ini berlokasi di depan Kantor Gubernur.
MPRB juga menyajikan diorama yang menggambarkan proses kehidupan masyarakat Bali. Mulai dari Masa Prasejarah, Masa Bali Kuno, Masa Bali Madya dan Masa Perjuangan Kemerdekaan.
Perjalanan wisata sejarah akan semakin menarik dengan mengunjungi Museum Bali. Benda-benda budaya mulai zaman prasejarah hingga sekarang tersaji disini. Koleksi yang dapat diliat terdiri dari benda arkeologika, ethnografika historika, dan seni rupa.
Kesuksesan Bali sebagai sebuah destinasi wisata dunia juga menarik untuk diikuti. Untuk mengetahui perjalanan Bali hingga mendapat julukan pulau terindah di dunia ini bisa ditelusuri dengan berkunjung ke Museum Le Mayeur yang terletak di Pantai Sanur.
Monumen Bajra Sandhi :
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
- Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah.
- Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala.
- Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
- Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
- Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
- Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
sumber : wihans.web.id