|
Tweet |
Berbicara tentang metodologi penelitian tentu tidak akan jauh dari yang namanya skala pengukuran. Karena dalam penelitian-penelitian itu sendiri pasti mengukur tentang sesuatu yang akan di amati. Agar lebih mudah dalam mempelajari tentang metodologi penelitian lebih baik kita mengenal apa yang disebut dengan skala pengukuran terlebih dahulu.
Ada empat skala pengukuran dalam penelitian yaitu:
- Skala Nominal
Skala nominal biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan obyek tertentu baik itu individu maupun kelompok. Saya ambil contoh mudah yaitu jenis kelamin, kita bisa mengklasifikasikan individual maupun sekelompok orang melalui jenis kelamin. Ada yang laki-laki ada juga yang perempuan. Sifat skala nominal dimana pada skala ini kita tidak bisa melakukan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, dll) karena skala nominal hanya mempresentasikan sebuah karakteristik.
- Skala Ordinal
Skala pengukuran ini bersifat peringkat, karakteristik suatu obyek bisa kita klasifikasikan berdasarkan lebih atau kurang, Agar lebih jelasnya bisa saya kasih contoh sebagai berikut: Misalkan anda di tanya, apakah anda setuju tentang perda merokok?
Jawaban a (sangat tidak setuju)
Jawaban b ( tidak setuju)
Jawaban c ( ragu-ragu)
Jawaban d ( setuju)
Jawaban e ( setuju sekali)
Dari jawaban di atas jika kita menggunakam skala ordinal maka (sangat tidak setuju) diberi nilai 1, ( tidak setuju) diberi nilai 2, ( ragu-ragu) diberi nilai 3, ( setuju) diberi nilai 4, dan ( setuju sekali) diberi nilai 5.
Angka-angka di atas tentunya hanya menunjukkan peringkat, bukan merupakan jumlah.
- Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik yang hampir mirip dengan skala nominal dan ordinal, tapi skala interval mempunyai karakteristik utama yaitu adanya interval yang tetap dan berupa angka yang memperbolehkan adanya operasi artimatika.Biasanya berhubungan dengan yang namanya frekuensi Contohnya: berapa kali anda sikat gigi dalam sehari? bisa 1 kali, 3 kali atau 5 kali.
- Skala Ratio
Skala ini mempunyai karakteristik khusus yaitu adanya angka absolut nilai 0 (nol) dalam pengukurannya. Biasanya berupa perbandingan antara obyek satu dengan obyek lainnya.
Contohnya: Tinggi badan Indra 165 cm sedangkan budi 170 cm, skala ratio dapat dilihat pada angka pada tinggi badan mempunyai nilai awal 0
Demikian penjelasan tentang skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian-penelitian. Tiap skala mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang akan mengarahkan kemana tujuan analisis data yang akan digunakan.
Semoga bermanfaat buat anda semua.
0 komentar:
Posting Komentar