|
Tweet |
pakar menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan genetika bawaan,
namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan setelah lahir juga merupakan
faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan.
Merangsang Pertumbuhan dengan Pendidikan dalam Kandungan
Para dokter menyatakan, bayi dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat
bulan sudah mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang organ
indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran yang penting bagi
pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex (bagian otak yang penting untuk mengingat,
memperhatikan, menyadari, berpikir, mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan
sudah terbentuk pada usia 5 – 6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan
pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan intelegensi sang anak.
Fondasi Perkembangan Intelegensi Ditentukan pada Masa Anak-Anak
Sejak bayi dilahirkan, ayah-bunda sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan
dasar kepadanya. Kalau saja ayah bunda pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah
hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar kepribadian yang unik
bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik.
Dengan demikian, peran ayah bunda bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab
besar sebagai “guru pribadi”.
Nah,ini dia caranya gan:
1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah.
Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence
quotient dan prestasi sekolah seorang anak.
Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.
2. Beri ASI (Air Susu Ibu)
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam
zat gizi,
juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi.
Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada
seorang
bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.
3. Kesehatan Anak
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan
pelajaran anak di sekolah.
Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja
meningkatkan rasa percaya diri,
membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin.
Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil,
semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.
4. Permainan Anak
Memang ada banyak games yang bisa membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas
berpikir.
Namun juga ada sejumlah games yang dapat meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan
inspirasi, bahkan
ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana serta melatih kemampuan membuat
rencana.
Penelitian di University of Rochester juga menemukan bahwa anak kecil yang bermain games lebih
berkemampuan
dalam menemukan petunjuk rasa visual dalam belajar.
5. Menolak Junk Food
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi
dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan
meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua
tahun,
hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu
pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.
6. Menumpuk Rasa Ingin Tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri,
sesungguhnya adalah sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan.
Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan
baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara
yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.
7. Perbanyak Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca.
Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung
dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan
menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk
minat membaca seorang anak.
8. Biasakan Makan Pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar.
Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki
ingatan
yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama
sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat
membantu dalam belajar.
0 komentar:
Posting Komentar