|
Tweet |
Gempa bumi yang menerjang Chile dan memicu tsunami sangat mungkin menggeser poros lempeng bumi dan memperpendek hari, menurut ilmuwan NASA.
“Gempa bumi dapat melibatkan pergeseran ratusan kilometer batuan, mengubah distribusi massa planet. Peristiwa itu mengakibatkan perubahan rotasi bumi,” ujar Ahli Geofisika Laboratorium Propulsi Jet NASA Richard Gross di Pasadena.
“Panjang hari akan lebih pendek sebanyak 1,26 mikrodetik (juta detik),” ujar Gross. “Poros tentang massa bumi yang seharusnya seimbang dan bergerak dengan perubahan 2,7 miliardetik (sekitar 8 cm).”
Perubahan tersebut dapat dimodelkan, meskipun sulit secara fisik untuk dideteksi karena ukurannya yang sangat kecil. Beberapa perubahan tampak jelas, dan pulau-pulau kemungkinan akan bergeser, menurut Andreas Rietbrock, seorang profesor dari Fakultas Sains Universitas Liverpool yang telah mempelajari dampak gempa.
Pulau Santa Maria di lepas pantai dekat Concepcion, kota terbesar kedua di Chile, bisa saja mengalami kenaikan tanah setinggi 2 meter akibat gempa bumi yang terjadi. Rietbrock mengatakan bahwa bebatuan di sana menunjukkan bukti yang menunjuk gempa bumi di masa lalu yang menggerakkan pulau lebih ke atas.
“Hal tersebut lah yang disebut sebagai efek peluncur es,” ujar David Kerridge, Kepala sistem dan perilaku Bumi di Badan Geologi Inggris di Edinburgh.
“Seiring dengan pergerakan efek peluncur es dalam sebuah lingkarang dan kemudian menarik lenggannya ke dalam, maka akan semakin cepat dan lebih cepat. Ide yang sama dengan bumi ketika ada perubahan distribusi massa, maka akan ada perubahan tingkat rotasi pula
0 komentar:
Posting Komentar