|
Tweet |
Orangtua yang putus asa anak remajanya sulit konsentrasi di kelas, dan tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah tidak perlu sedih lagi.
Anak mereka bukan malas maupun tidak memperhatikan, tapi mungkin saja mereka merupakan korban dari neurobiology
Penelitian terbaru menemukan bahwa otak remaja akan terus berkembang hingga dewasa jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Remaja mungkin terlihat seperti kaum dewasa muda, namun struktur otak mereka menyerupai anak yang jauh lebih muda, berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Neuroscience.
“Ini tidak selalu mudah bagi remaja untuk memberi perhatian di keras tanpa membiarkan pikiran mereka mengembara atau mengindahkan gangguan dari saudara mereka saat ingin memecahkan masalah matematika,” kata Dr Iroise Dumontheil dari Institute of Cognitive Neuroscience, University College London, yang merupakan salah satu dari penulis studi ini.
“Namun ini bukan kesalahan remaja tersebut yang tidak dapat berkonsetrasi dan sangat mudah terganggu. Ini berhubungan dengan struktur otak mereka. Remaja secara sederhana tidak memiliki kapasitas mental yang sama dengan orang dewasa.”
Dengan menggunakan MRI scan, aktivitas otak remaja dimonitori saat mereka mencoba untuk menyelesaikan masalah di kepala, sambil berusaha melupakan gangguan lingkungan.
Tindakan ini menunjukkan tingkat aktivitas yang tidak diperkirakan sebelumnya dari korteks prefontal, bagian cukup besar di otak bagian depan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan multitasking. Ini menunjukkan bahwa otak bekerja kurang efektif dibandingkan saat dewasa.
“Kita memahami bahwa korteks prefrontal dari anak muda berfungsi dengan cara yang lebih abstrak, namun kami tidak mengira ini akan terus berlanjut hingga umur 20-an ataupun di awal 30 tahunan,” kata Dr Sarah-Jayne Blakemore yang memimpin studi ini.
“Ini berarti bahwa kita akan banyak melakukan hal yang sia-sia saat membuat beberapa keputusan,” kata Blakemore.
Pola pikir yang abstrak ini berada pada otak remaja yang banyak mengandung area abu-abu seperti sel tubuh dan penghubung yang membawa pesan ke otak. Saat kita bertambah umur, jumlah dari area abu-abu ini akan berkurang di otak kita.
Penelitian terbaru menemukan bahwa otak remaja akan terus berkembang hingga dewasa jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Remaja mungkin terlihat seperti kaum dewasa muda, namun struktur otak mereka menyerupai anak yang jauh lebih muda, berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Neuroscience.
“Ini tidak selalu mudah bagi remaja untuk memberi perhatian di keras tanpa membiarkan pikiran mereka mengembara atau mengindahkan gangguan dari saudara mereka saat ingin memecahkan masalah matematika,” kata Dr Iroise Dumontheil dari Institute of Cognitive Neuroscience, University College London, yang merupakan salah satu dari penulis studi ini.
“Namun ini bukan kesalahan remaja tersebut yang tidak dapat berkonsetrasi dan sangat mudah terganggu. Ini berhubungan dengan struktur otak mereka. Remaja secara sederhana tidak memiliki kapasitas mental yang sama dengan orang dewasa.”
Dengan menggunakan MRI scan, aktivitas otak remaja dimonitori saat mereka mencoba untuk menyelesaikan masalah di kepala, sambil berusaha melupakan gangguan lingkungan.
Tindakan ini menunjukkan tingkat aktivitas yang tidak diperkirakan sebelumnya dari korteks prefontal, bagian cukup besar di otak bagian depan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan multitasking. Ini menunjukkan bahwa otak bekerja kurang efektif dibandingkan saat dewasa.
“Kita memahami bahwa korteks prefrontal dari anak muda berfungsi dengan cara yang lebih abstrak, namun kami tidak mengira ini akan terus berlanjut hingga umur 20-an ataupun di awal 30 tahunan,” kata Dr Sarah-Jayne Blakemore yang memimpin studi ini.
“Ini berarti bahwa kita akan banyak melakukan hal yang sia-sia saat membuat beberapa keputusan,” kata Blakemore.
Pola pikir yang abstrak ini berada pada otak remaja yang banyak mengandung area abu-abu seperti sel tubuh dan penghubung yang membawa pesan ke otak. Saat kita bertambah umur, jumlah dari area abu-abu ini akan berkurang di otak kita.
sumber : http://feedproxy.google.com/~r/ZonaOrangGila/~3/Ds1hEo4UpnI/mengapa-remaja-sulit-konsentrasi.html
0 komentar:
Posting Komentar