|
Tweet |
"Bola api itu jadi awal yang baik untuk melihat rangkaian Hujan Meteor Perseid tahun ini," ujar Juru Bicara NASA Janet Anderson seperti dikutip Space.com. Bola api muncul pada 3 Agustus pukul 21.56 waktu setempat saat melintas di ketinggian 112,6 kilometer di atas kota Paint Rock.
NASA mengidentifikasi meteor itu berdiameter 2,5 sentimeter dan bergerak dengan kecepatan fenomenal: 215 ribu kilometer per jam. Dengan kecepatan mengagumkan itu, meteor memunculkan ekor api sepanjang 104,6 kilometer, sebelum habis terbakar di ketinggian 90 kilometer. "Cahayanya enam kali lebih terang dari Venus," kata Anderson.
Hujan Meteor Perseid muncul saban pertengahan Agustus, saat Bumi mendekati orbit Komet Swift-Tuttle. Komet ini pertama diamati pada 1862 dan butuh 130 tahun untuk sekali mengitari matahari.
Material dari ekor komet menerabas lapisan atmosfer dengan kecepatan 60 kilometer per detik. Ingat, satuannya dalam detik, bukan jam. Sehingga menciptakan banyak bintang jatuh.
Menurut kolumnis Space.com, Joe Rao, bulan ini merupakan waktu terbaik mengamati Hujan Meteor Perseid. Jika langit cerah, pengamat bisa mendapati satu bintang jatuh saban menit. Namun bagi penduduk kota, juga daerah pinggiran yang terang, jumlah bintang jatuh yang terpantau jauh lebih sedikit. "Waktu terbaik melihat hujan meteor ini adalah besok menjelang tengah malam, sampai menjelang fajar 13 Agustus," katanya.
http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/08/10/brk,20100810-270138,id.html#
0 komentar:
Posting Komentar