|
Tweet |
Inovasi yang dicetuskan sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini patut diacungi jempol. Mereka menggagas penganan bergizi yang diklaim dapat mencegah kanker, alias kantong kering.
Enam mahasiswa ITS yakni Mahendra Ega (Teknik Fisika), Muhammad Baarik K (Teknik Fisika), Rizki Aris Yurianto (Teknik Elektro), Dega Adi Pratama (Teknik Lingkungan), Ola Dwi Sandra Hasan (Teknik Fisika), dan Eka Rizkiah Septianti (Kimia), terinspirasi nasi kepal Jepang (onigiri) dan mendirikan kios Sego Njamoer. Secara harafiah, Sego Njamoer berarti nasi yang sudah jamuran. Istilah Jawa ini biasa dipakai para orangtua untuk segera makan agar makanan yang telah dimasak tidak segera basi atau menjamur.
Tapi bagi keenam mahasiswa kreatif tersebut, Sego Njamoer berarti nasi yang diberi lauk jamur tiram goreng. Ide ini mereka dapatkan setelah melihat kebiasaan teman-teman sesama mahasiswa yang seringkali mengabaikan pola makan ketika telah disibukkan berbagai kegiatan seperti kuliah, mengerjakan tugas, dan rapat-rapat organisasi. Selain itu, isi kantong yang pas-pasan juga kerap menjadi alasan mereka membeli makanan yang bergizi.
“Karena melihat kondisi yang seperti itulah, kami menyediakan produk makanan yang murah, praktis, dan bergizi. Kami harap, kami tidak hanya menjual produk tapi juga menjual solusi”, ungkap Mahendra Ega seperti dinukil dari situs ITS, Jumat (24/12/2010).
Produk Sego Njamoer merupakan inovasi yang mereka tuangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan Business Plan. Dengan modal Rp20 juta yang mereka dapatkan dari program tersebut, Ega dan kawan-kawan pun membuka sebuah kios di kampus ITS, tepatnya di bawah Gedung Teater C.
Ega menjelaskan, produk ini merupakan cara mereka membuktikan bahwa mahasiswa bisa jadi wirausahawan. 'Selain itu, kami juga ingin agar teman-teman bersemangat ikut serta dalam PKM-K,” imbuhnya.
Enam sekawan ini berniat mengembangkan usaha yang mereka beri tagline 'Sego Njamoer, Lezat g' Bikin Kanker' itu. Mereka berencana membuka cabang di lingkungan SMA Kompleks Surabaya. Inovasi lainnya pun mereka lakukan, yakni dengan membuat kemasan kardus yang lebih simpel dan menarik perhatian. Kemasan tersebut juga merupakan sarana publikasi, sebab tercantum alamat situs Sego Njamoer.
sumber : Focus-global.co.cc