|
Tweet |
Para mantan awak WikiLeaks yang berselisih pendapat dengan pendiri situs web itu, Julian Assange, akan segera luncurkan OpenLeaks, sebuah proyek saingan yang bertujuan untuk mendapatkan dokumen-dokumen rahasia yang langsung diberikan ke media, kata salah seorang dari mereka, Jumat (10/12).
'Saya dapat mengonfirmasikan bahwa kami akan beroperasi dengan nama, 'OpenLeaks'' kata mantan anggota WikiLeaks asal Islandia, Herbert Snorrason, kepada AFP. Tidak seperti WikiLeaks, OpenLeaks tidak akan mempublikasikan bocoran dokumen secara langsung via media online tapi membuat bocoran itu tersedia bagi media partner.
'Ini bukan sebuah situs web yang akan mengumpulkan bahan dan mempublikasikannya tetapi lebih merupakan sebuah penyedia sistem bagi orang-orang untuk dapat meng-upload informasi secara anonim,' kata Snorrason.
Domain dengan nama openleaks.org pada hari Jumat masih berupa halaman kosong dengan logo panah melingkar dan pengumuman 'coming soon!'.
'OpenLeaks merupakan proyek teknologi yang bertujuan untuk menjadi satu penyedia layanan bagi pihak ketiga yang mau menerima materi dari sumber-sumber anonim,' kata Daniel Domscheit-Berg, mantan juru bicara WikiLeaks di Jerman kepada sebuah televisi publik Swedia (SVT) yang diperoleh AFP.
Didirikan tahun 2006, situs web penyingkap aib WikiLeaks menjadi sorotan media tahun ini ketika membocorkan dokumen utama tentang perang di Irak dan Afganistan. Situs itu juga menimbulkan badai diplomatik bulan ini saat mulai mengeluarkan ribuan kawat rahasia kedutaan AS. Salah satu pendiri WikiLeaks, mantan hacker Julian Assange, sekarang ini sedang meringkuk di penjara di London dan tengah menunggu jadwal sidang ekstradisi ke Swedia. Di negara itu, ia dicari untuk dimintai keterangannya atas tuduhan kekerasan seksual.
sumber : focus-global.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar