|
Tweet |
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring meminta Ariel, Luna Maya dan Cut Tari untuk lebih tegas. Jika memang video mesum itu benar, mereka harus bilang iya. Tapi kalau bukan, harus tegas menolak.
"Kami meminta agar pelaku tegas. Kalau memang iya, katakan iya. Kalau bukan, katakan bukan," ujar Tifatul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2010).
Menurut Tifatul, ketiga artis itu selama ini hanya bicara di publik dan tidak menegaskan, sehingga masyarakat terombang-ambing. "Selama ini mereka hanya bicara, tapi tidak menegaskan. Harus ada kesadaran dari 3 orang yang ada gambarnya di situ, untuk menjelaskan itu dia atau bukan," kata mantan Presiden PKS itu.
Tifatul mengatakan, jika Ariel, Luna dan Cut Tari bersikap tegas, maka persoalan ini akan lebih cepat tuntas. Iya atau bukan menurut Tifatul, akan ada konsekuensi hukumnya. Ia pun mengungkapkan jika Kemenkominfo sudah menemukan IP Address pelaku. Data-data penemuan itu sudah diserahkan ke pihak kepolisian.
Menkominfo mengemukakan, peredaran material pornografi sangat memprihatinkan. Ia pun melansir, survei dari KPAI menyatakan 97% persen siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas pernah menonton atau mengakses situs pornografi. "Kalau dalam pandangan kami, 97 persen itu sebetulnya 100 persen karena ada margin error plus minus 3," beber Menkoinfo di depan DPR.
Ia menambahkan, akibat mengakses porno itu dampaknya sebanyak 92,7% mengakui pernah melakukan "ciuman, bercumbu dan seks oral." Kemudian 62% dari 4.500 responden tersebut mengaku pernah melakukan hubungan badan dan 21,2% yang merupakan siswi SMA pernah melakukan pengguguran kandungan.
Survei tersebut, lanjut Tifatul, menggambarkan fenomena pornografi di Indonesia. "Menurut saya, memang ini harus menjadi introspeksi bagi kita semua, betapa maraknya pornografi di Indonesia," seru Menkominfo sembari mengingatkan, media internet menjadi salah satu yang acap dipakai untuk menyebarkan material tersebut.
Tak Bisa Jerat Ariel-Luna, Gerindra Usul Revisi UU ITE
Partai Gerindra merasa kecewa karena UU ITE tidak cukup kuat untuk menjerumuskan bintang film porno seperti sosok mirip Ariel dan Luna Maya ke penjara. Gerindra mengusulkan agar dilakukan revisi UU ITE.
"Kebetulan hari ini Komisi I rapat dengan Menkominfo, KPI, dan Dewan Pers yang membahas video hot Ariel-Luna. Yang mau saya tanyakan adalah akhirnya UU ITE tidak mampu menjerat pelaku video mirip Aril dan Luna yang sudah tidak diragukan lagi," kata Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan sebelum rapat dimulai di Gedung DPR, Rabu (16/5/2010).
Muzani menympaikan lemahnya UU ITE membuat polisi bingung mengambil tindakan. Oleh karena itu, Muzani mengusulkan agar dilakukan revisi terhadap UU ITE ini. "Ini merupakan kelemahan UU ITE. Tetapi ketika pasal yang mengatakan siapa melakukan penyebaran informasi, bisa dijerat dengan pidana akibatnya polisi hanya bisa merazia mencari penyebarnya," papar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR.
Muzani mengusulkan agar dalam revisi UU ITE mencantumkan soal pasal yang menghukum keras terhadap pelaku. Hal ini sangat penting guna menghindari kecerobohan dan sikap tidak hati-hati. "Bagaimana kalau video ini membahayakan keamanan negara, misalnya teroris merekam cara merakit bom," tegas Sekjen Partai Gerindra.
Rapat digelar Komisi I DPR bersama Menkominfo, Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tersebut membahas video porno Ariel-Luna Maya-Cut Tari yang merebak di masyarakat luas. Rapat ini dihadiri oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, anggota Dewan Pers Bekti Nugroho, dan Ketua KPI Dadang Rahmat.
Mereka hadir dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR Kemal Stamboel (Fraksi PKS). Rapat dimulai sekitar pukul 10.15 WIB. "Rapat ini untuk membahas soal maraknya video asusila yang belakangan ini banyak merebak di masyarakat luas," jelas Kemal.
Kemal mengatakan, DPR ingin melihat bagaimana upaya pemerintah dalam menangani peredaran video porno dan untuk mengantisipasinya. "Kita ingin tahu apa yang harus dilakukan pemerintah agar bisa mengurangi peredaran video asusila atau bahkan menghilangkanya sama sekali," papar Ketua Komisi I DPR. (*/dtc/jpc)
sumber : http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/14150/Menkominfo-Ariel-Luna-Tari-Harus-Tegas-Sebut-Iya-atau-Bukan.jp
0 komentar:
Posting Komentar