|
Tweet |
BlackBerry semakin tak terhentikan. Ponsel pintar besutan Research In Motion asal Kanada itu seakan menjadi ikon ponsel Qwerty di dunia. Belum ada produk kompetitor yang mampu menyainginya di jagat ponsel pintar kategori Qwerty.
Samsung Omnia Pro B7330 dan Nokia N900 merupakan dua dari sekian banyak ponsel Qwerty yang mendapat perhatian pasar. Namun, keduanya belum mampu menggeser brand BlackBerry sebagai ikon ponsel Qwerty.
Tetapi, BlackBerry kini benar-benar kedatangan kompetitor serius. Tak cuma sekadar layanan mobile perusahaan, Motorola menghadirkan Droid Pro siap mengancam BlackBerry dengan mengakuisisi pelanggan bisnisnya.
Seperti diketahui, pangsa pasar BlackBerry terus tergerus semenjak produk-produk berbasis Google Android muncul ke pasar dan menggerogotinya. Dari temuan Nielsen pada bulan Agustus, sistem operasi Android berhasil menguasai 32 persen pangsa pasar dalam enam bulan terakhir dengan market size 1,7 juta unit di Amerika Serikat. Sementara popularitas Apple iOS dan BlackBerry OS seakan sudah mentok di posisi kedua. Masing-masing mengantungi 26 persen dan 25 persen.
Berikut kilasan spesifikasi Motorola Droid Pro:
Dimensi dan berat
119 x 60 x 11.7 mm
134 gram
Layar
TFT capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran layar
320 x 480 piksel, 3,1 inci
Memory
8 GB storage, 512 MB RAM, 2 GB ROM (internal)
microSD, up to 32GB, termasuk 8GB (kartu slot)
Konektivitas
3G HSDPA, 10.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n; DLNA
Bluetooth v2.1 with A2DP
USB microUSB v2.0
Kamera
5 MP, 2592?1944 piksel, autofocus, dual-LED flash
Video
D1 (720x480 piksel)
OS
Android OS, v2.2 (Froyo)
Browser
HTML
Radio
FM radio
GPS
Ada, A-GPS support
Fitur
Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
Document editor
Photo viewer/editor
Organizer
Voice memo/dial
Predictive text input
Baterai
Li-Ion 1420 mAh
Stand-by sampai 320 jam (3G)
Talk time sampai 7 jam (3G)
Meskipun begitu, secara total RIM tetap memimpin pasar secara total. BlackBerry masih juara bertahan. Pasalnya, RIM selalu mengandalkan layanan korporatnya, BlackBerry Enterprise Server (BES), yang mana infrastruktur tersebut belum dipunyai kompetitor-kompetitor terdekatnya.
Sekarang, RIM tak bisa bernapas lega lagi. Kemungkinan pangsa pasar itu juga akan digerus oleh Motorola. Didukung banyaknya aplikasi pihak ketiga, kemungkinan Motorola benar-benar akan mengancam posisi RIM sebagai penyedia layanan enterprise.
Motorola menyadari hal tersebut dan Droid Pro diyakini akan menandai keruntuhan BlackBerry. Dilansir TG Daily, Kamis 7 Oktober 2010, Droid Pro memiliki fitur keamanan ekstra, manajemen telepon jarak jauh, dan enkripsi data. Kurang lebih serupa seperti BES.
Namun, Motorola tak mau terburu-buru. Produsen asal Amerika Serikat itu masih merahasiakan beberapa fitur andalan Droid Pro hingga diluncurkan November mendatang. Belum ada keterangan resmi dari perusahaan terkait harganya. (hs)
sumber : Vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar