|
Tweet |
SAN FRANSISCO - Serangan teroris melalui dunia maya terhadap sistem komputer pemerintahan dan perusahaan disebut-sebut mirip dengan serangan Pearl Harbor.
Klaim tersebut datang dari pemerintah, melalui Kepala Intelijen dan Komite Keamanan Inggris. Laporan tersebut menunjukkan adanya ancaman komputer yang meningkat yang akan dilayangkan para hacker terhadap sistem komputer di Inggris. Oleh karena itu badan keamanan dan intelijen Inggris menganggap ancaman ini sebagai prioritas yang harus segera ditindaklanjuti.
Ditambahkan oleh Chairman ISC, Sir Malcolm Rifkind, serangan cyber itu nantinya akan menjadi permasalahan yang cukup masif. Pasalnya aksi ini tidak hanya menargetkan komputer milik warga perorangan, tapi fasilitas publik milik negara atau perusahaan.
'Yang kami bicarakan di sini adalah aksi teroris yang dapat dengan lihai menggunakan metode penyerangan di internet. Contohnya adalah merusak sistem komputer pembangkit energi yang akan mengganggu jalannya suplai energi ke rumah-rumah penduduk,' ujar Rifkind, seperti dikutip melalui Telegraph, Selasa (19/10/2010).
'Saya sempat mengunjungi AS beberapa bulan lalu dan pejabat senior intelijen di sana juga mengkhawatirkan hal yang sama, serangan cyber akan menjadi perang Pearl Harbor berikutnya. Dan kekejaman ini akan terjadi jika kita tidak mengantisipasinya secara benar,' papar Rifkind.
Menurut Sekretaris Negara, Theresa may, keamanan cyber merupakan ancaman yang terus meningkat. Ancaman bagi pemerintah, perusahaan dan personal.
'Kita harus mellihat ini sebagai ancaman yang terus meningkat di Inggris. Faktanya, sekira 51 persen komputer di Inggris pernah terkontaminasi software berbahaya sejak 2009 lalu,' ujar May.
sumber : Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar