|
Tweet |
Presiden SBY
SLEMAN--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi barak pengungsi letusan Gunung Merapi di Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (3/11), mencicipi hidangan nasi bungkus yang disiapkan untuk pengungsi.
Presiden yang didampingi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman Sri Purnomo saat meninjau dapur umum melihat ada tumpukan nasi bungkus yang disiapkan langsung mengambil satu dan mencicipinya.
Bahkan Presiden meminta porsi nasi bungskus yang disiapkan personel dari Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Kodam IV Diponegoro di dapur umum tersebut untuk ditambah. "Sampun eco (sudah enak), namun saya minta nasinya ditambah sedikit lagi ya," kata Presiden.
Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menyantap satu suap nasi bungkus dengan sayur tersebut kemudian melanjutkan peninjauan ke Balai Desa Purwobinangun, Pakem, dan bersekesempatan menyampaikan arahan untuk para perangkat desa. Berdasarkan data di posko, jumlah pengungsi di Purwobinangun sekitar di 4.500 orang.
Mereka menempati sekitar 12 kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tawangharjo dan beberapa tenda yang dibangun di tengah lapangan. Sebagian warga ditampung di Kantor Kepala Desa Purwobinangun yang terletak tepat di depan SDN Tawangharjo. Ibu, orang lanjut usia, dan anak-anak menempati kelas-kelas, sedangkan pemuda dan bapak-bapak harus tidur di tenda-tenda. Di dalam kelas, pengungsi harus berbagi tempat dengan sekitar 80 orang.
Bahkan Presiden meminta porsi nasi bungskus yang disiapkan personel dari Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Kodam IV Diponegoro di dapur umum tersebut untuk ditambah. "Sampun eco (sudah enak), namun saya minta nasinya ditambah sedikit lagi ya," kata Presiden.
Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menyantap satu suap nasi bungkus dengan sayur tersebut kemudian melanjutkan peninjauan ke Balai Desa Purwobinangun, Pakem, dan bersekesempatan menyampaikan arahan untuk para perangkat desa. Berdasarkan data di posko, jumlah pengungsi di Purwobinangun sekitar di 4.500 orang.
Mereka menempati sekitar 12 kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tawangharjo dan beberapa tenda yang dibangun di tengah lapangan. Sebagian warga ditampung di Kantor Kepala Desa Purwobinangun yang terletak tepat di depan SDN Tawangharjo. Ibu, orang lanjut usia, dan anak-anak menempati kelas-kelas, sedangkan pemuda dan bapak-bapak harus tidur di tenda-tenda. Di dalam kelas, pengungsi harus berbagi tempat dengan sekitar 80 orang.
sumber : Republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar