|
Tweet |
Sejak diluncurkan 11 Mei lalu, laptop Chrome semakin diminati banyak orang. Di tengah tingginya minat masyarakat akan laptop generasi baru ini, ternyata laptop Chrome ditakuti para produsen AntiVirus.
Laptop Chrome atau Chromebooks yang hanya berisi browser dan bekerja dengan layanan serba-online ini tidak dapat menginstal file .exe atau installer apapun, termasuk juga perangkat antivirus. Chromebooks memiliki sistem keamanan yang built-in, sehingga dalam komputer ini tidak membutuhkan software anti-virus.
Hal semacam ini juga dapat ditemui pada laptop Apple. Banyak pihak menganggap bahwa ini adalah awal kebangkrutan industri antivirus. Sejumlah perusahaan antivirus seperti McAfee, Symantec, atau Kaspersky sebaiknya berhati-hati.
Andrew Jaquith dari Perimeter E-Security mengatakan, "PC seperti Chromebook akan menjadi masalah bagi McAfee dan sejenisnya.”
Hal ini perlu diwaspadai, pasalnya laptop semacam ini akan semakin diminati. Gartner Research memprediksi penjualan laptop sejenis Chromebooks akan meningkat hingga 1,4 miliar pada 2015.
"Komputer semacam ini tidak memerlukan antivirus. Ini adalah berita buruk bagi vendor antivirus, karena tiga-perempat pasar mereka akan pergi," tambah Jaquith.
Namun permasalahan laptop generasi baru ini bukan pada kerentanannya akan virus. Sistem kerja yang berpusat pada komputasi awan justru rentan serangan peretas. Para produsen antivirus harus mampu menawarkan solusi atas masalah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar