|
Tweet |
Berbagai gugatan melanda Android, seperti dari Apple, Oracle dan Microsoft. Google selaku pembuat Android pun menuduh rivalnya sengaja bersekutu dan memanfaatkan persoalan paten untuk menghalangi kemajuan Android.
Chief Legal Officer Google, David Drummond, menuding mereka memanfaatkan paten yang masih patut dipertanyakan. Dalam postingan blog bertajuk "When patents attack Android", David menyatakan sukses Android memicu rival bersatu dan melakukan kampanye terorganisir melawannya.
Para rival ini memperkuat diri dengan membeli lebih banyak paten lagi untuk menghentikan Google. Ini terkait dengan kegagalan Google membeli paten milik Novell dan Nortel, yang sebagian terkait dengan teknologi ponsel pintar.
Paten tersebut akhirnya jatuh ke tangan konsorsium yang antara lain beranggotakan Microsoft, Apple dan Research in Motion (RIM). Google pun merasa paten itu akan dimanfaatkan untuk menyerang mereka.
"Paten dimaksudkan untuk mendorong inovasi, namun belakangan malah digunakan sebagai senjata untuk menghentikan inovasi," tulis David, dikutip dari BBC, Jumat (5/8/2011).
"Sebuah smartphone mungkin melibatkan sekitar 250 ribu klaim paten yang sebagian besar patut dipertanyakan, kompetitor kami ingin menarik 'pajak' dari paten meragukan itu untuk membuat perangkat Android lebih mahal. Mereka ingin mempersulit manufaktur menjual perangkat Android," imbuhnya. "Microsoft dan Apple biasanya saling serang, ketika mereka bersama-sama, Anda pun bertanya-tanya apa yang terjadi,"
Tuduhan Google ini mendapat reaksi dari pengacara Microsoft, Brad Smith. Mereka menyatakan sejatinya Microsoft sudah mengajak Google bergabung dengan konsorsium untuk membeli paten Nortell. Namun Google menolak.
Di sisi lain, pakar paten, Florian Mueller menyatakan postingan blog itu mengekspresikan rasa frustrasi Google. Faktanya, Google memang cuma mengontrol sedikit paten di sektor teknologi mobile sehingga posisi mereka agak rentan.
Android memang belakangan ini diserbu berbagai gugatan, bahkan sudah ada manufaktur telah membayar lisensi paten. Seperti HTC yang mengaku membayar sekitar USD 10 pada Microsoft per ponsel Android terjual.
HTC juga sedang menghadapi gugatan dari Apple. Di pihak lain, Oracle saat ini menggugat Google terkait tuduhan Android melanggar hak cipta di bidang bahasa pemrograman Java.
Chief Legal Officer Google, David Drummond, menuding mereka memanfaatkan paten yang masih patut dipertanyakan. Dalam postingan blog bertajuk "When patents attack Android", David menyatakan sukses Android memicu rival bersatu dan melakukan kampanye terorganisir melawannya.
Para rival ini memperkuat diri dengan membeli lebih banyak paten lagi untuk menghentikan Google. Ini terkait dengan kegagalan Google membeli paten milik Novell dan Nortel, yang sebagian terkait dengan teknologi ponsel pintar.
Paten tersebut akhirnya jatuh ke tangan konsorsium yang antara lain beranggotakan Microsoft, Apple dan Research in Motion (RIM). Google pun merasa paten itu akan dimanfaatkan untuk menyerang mereka.
"Paten dimaksudkan untuk mendorong inovasi, namun belakangan malah digunakan sebagai senjata untuk menghentikan inovasi," tulis David, dikutip dari BBC, Jumat (5/8/2011).
"Sebuah smartphone mungkin melibatkan sekitar 250 ribu klaim paten yang sebagian besar patut dipertanyakan, kompetitor kami ingin menarik 'pajak' dari paten meragukan itu untuk membuat perangkat Android lebih mahal. Mereka ingin mempersulit manufaktur menjual perangkat Android," imbuhnya. "Microsoft dan Apple biasanya saling serang, ketika mereka bersama-sama, Anda pun bertanya-tanya apa yang terjadi,"
Tuduhan Google ini mendapat reaksi dari pengacara Microsoft, Brad Smith. Mereka menyatakan sejatinya Microsoft sudah mengajak Google bergabung dengan konsorsium untuk membeli paten Nortell. Namun Google menolak.
Di sisi lain, pakar paten, Florian Mueller menyatakan postingan blog itu mengekspresikan rasa frustrasi Google. Faktanya, Google memang cuma mengontrol sedikit paten di sektor teknologi mobile sehingga posisi mereka agak rentan.
Android memang belakangan ini diserbu berbagai gugatan, bahkan sudah ada manufaktur telah membayar lisensi paten. Seperti HTC yang mengaku membayar sekitar USD 10 pada Microsoft per ponsel Android terjual.
HTC juga sedang menghadapi gugatan dari Apple. Di pihak lain, Oracle saat ini menggugat Google terkait tuduhan Android melanggar hak cipta di bidang bahasa pemrograman Java.
0 komentar:
Posting Komentar