|
Tweet |
denggol.com - Seorang spammer ternama yang dikenal dengan sebutan 'Spam King' atau raja spam menyerahkan diri ke FBI. Aksinya meretas 500 ribu akun Facebook kini diganjar hukuman penjara.
Sanford Wallace, si raja spam tersebut, ditangkap di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pekan ini. Pria berusia 43 tahun ini diketahui meretas akun Facebook pada November 2008 Hingga Maret 2009. Dia diduga menggunakan akun yang dihacknya untuk membuat 27 juta postingan spam di wall Facebook.
Pengguna Facebook yang menjadi sasarannya, akan melihat postingan tersebut seolah-olah berasal dari temannya. Ketika diklik, mereka akan masuk ke situs yang dirancang agar korban memberikan informasi personal seperti nama lengkap, alamat email dan password. Setelah itu, mereka akan diarahkan untuk website terkait yang diduga trafiknya akan memberikan keuntungan substansial bagi Wallace.
Dikutip dari Telegraph, Minggu (7/8/2011), pria yang juga dikenal dengan nama Spamford Wallace dan David Frederix ini awalnya menguji bentuk spam ini diantara dua akun Facebook. Wallace kini dijerat 11 tuduhan penipuan yang meliputi tindakan sengaja merusak komputer yang terproteksi dan penghinaan kriminal.
Facebook sendiri sangat menyambut gembira penangkapan Wallace. "Kami memuji upaya FBI dan kantor pengacara AS menggiring spammer ke pengadilan," kata Chris Sonderby, Lead Security and Investigation Counsel di Facebook.
Disebutkannya, dua tahun lalu Facebook menuntut Wallace dan pengadilan federal memerintahkannya membayar denda USD 711 juta karena telah mengirimkan spam ke para pengguna Facebook.
"Kini Wallace benar-benar menghadapi masa penahanan serius karena tindakannya," ucap juru bicara Facebook itu puas.
Sanford Wallace, si raja spam tersebut, ditangkap di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pekan ini. Pria berusia 43 tahun ini diketahui meretas akun Facebook pada November 2008 Hingga Maret 2009. Dia diduga menggunakan akun yang dihacknya untuk membuat 27 juta postingan spam di wall Facebook.
Pengguna Facebook yang menjadi sasarannya, akan melihat postingan tersebut seolah-olah berasal dari temannya. Ketika diklik, mereka akan masuk ke situs yang dirancang agar korban memberikan informasi personal seperti nama lengkap, alamat email dan password. Setelah itu, mereka akan diarahkan untuk website terkait yang diduga trafiknya akan memberikan keuntungan substansial bagi Wallace.
Dikutip dari Telegraph, Minggu (7/8/2011), pria yang juga dikenal dengan nama Spamford Wallace dan David Frederix ini awalnya menguji bentuk spam ini diantara dua akun Facebook. Wallace kini dijerat 11 tuduhan penipuan yang meliputi tindakan sengaja merusak komputer yang terproteksi dan penghinaan kriminal.
Facebook sendiri sangat menyambut gembira penangkapan Wallace. "Kami memuji upaya FBI dan kantor pengacara AS menggiring spammer ke pengadilan," kata Chris Sonderby, Lead Security and Investigation Counsel di Facebook.
Disebutkannya, dua tahun lalu Facebook menuntut Wallace dan pengadilan federal memerintahkannya membayar denda USD 711 juta karena telah mengirimkan spam ke para pengguna Facebook.
"Kini Wallace benar-benar menghadapi masa penahanan serius karena tindakannya," ucap juru bicara Facebook itu puas.
0 komentar:
Posting Komentar