|
Tweet |
denggol.com - Main video game memang menyenangkan dan terkadang bikin ketagihan. Apa yang jadi salah satu sebab utama permainan yang satu ini bisa membuat penggemarnya seakan tak mau berhenti main?
Rupanya, main game membuat orang merasa dekat dengan diri idealnya. Game seperti The Sims dan Call of Duty amat menyenangkan karena memungkinkan gamer mengadopsi identitas baru dan mengalami kekuatan lebih dahsyat ketimbang di dunia nyata.
Ya, video game memungkinkan pemain mencoba karakteristik yang mereka inginkan sebagai versi ideal diri sendiri. Misalnya kemampuan untuk terbang, menghilang atau jadi lebih percaya diri.
Kesimpulan itu disampaikan para ilmuwan di University of Essex, Inggris. Identitas baru di game seperti jenis kelamin berbeda atau menjadi karakter pahlawan membuat gamer merasa lebih baik tentang diri mereka. Game bukan sebagai pelarian dari dunia nyata, namun sebagai sarana mencapai diri ideal.
Para periset yang dipimpin Dr Andy Przybylski meneliti ratusan game di laboratorium dan ribuan lagi di dunia luar. Para gamer ini memainkan berjenis game, dari The Sims, Call of Duty sampai World of Warcraft.
Hasil riset telah dipublikasikan di jurnal Psychological Science. Seperti dikutip dari DailyMail, Senin (8/8/2011), periset menemukan orang-orang senang menjadi karakter dengan ciri pribadi yang mereka ingin punyai pada diri sendiri.
"Orang-orang menghabiskan kombinasi 3 miliar jam per minggu untuk main game namun hanya sedikit yang diketahui secara ilmiah apa sebenarnya yang membuat mereka senang dengannya," ucap Dr. Andy.
"Sebuah game akan jadi lebih menyenangkan ketika Anda mendapat kesempatan untuk beraksi dan menjadi diri ideal Anda. Video game memberi kesempatan pada orang mengambil peran yang mereka inginkan," pungkasnya.
Rupanya, main game membuat orang merasa dekat dengan diri idealnya. Game seperti The Sims dan Call of Duty amat menyenangkan karena memungkinkan gamer mengadopsi identitas baru dan mengalami kekuatan lebih dahsyat ketimbang di dunia nyata.
Ya, video game memungkinkan pemain mencoba karakteristik yang mereka inginkan sebagai versi ideal diri sendiri. Misalnya kemampuan untuk terbang, menghilang atau jadi lebih percaya diri.
Kesimpulan itu disampaikan para ilmuwan di University of Essex, Inggris. Identitas baru di game seperti jenis kelamin berbeda atau menjadi karakter pahlawan membuat gamer merasa lebih baik tentang diri mereka. Game bukan sebagai pelarian dari dunia nyata, namun sebagai sarana mencapai diri ideal.
Para periset yang dipimpin Dr Andy Przybylski meneliti ratusan game di laboratorium dan ribuan lagi di dunia luar. Para gamer ini memainkan berjenis game, dari The Sims, Call of Duty sampai World of Warcraft.
Hasil riset telah dipublikasikan di jurnal Psychological Science. Seperti dikutip dari DailyMail, Senin (8/8/2011), periset menemukan orang-orang senang menjadi karakter dengan ciri pribadi yang mereka ingin punyai pada diri sendiri.
"Orang-orang menghabiskan kombinasi 3 miliar jam per minggu untuk main game namun hanya sedikit yang diketahui secara ilmiah apa sebenarnya yang membuat mereka senang dengannya," ucap Dr. Andy.
"Sebuah game akan jadi lebih menyenangkan ketika Anda mendapat kesempatan untuk beraksi dan menjadi diri ideal Anda. Video game memberi kesempatan pada orang mengambil peran yang mereka inginkan," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar