|
Tweet |
Jakarta, Fitra merilis DIPA anggaran kunjungan kerja Pimpinan DPR ke luar negeri. Anggaran kunker pimpinan DPR itu jauh lebih besar dari anggaran kunker Komisi di DPR, yakni mencapai Rp 15,5 miliar.
“Wajar Pimpinan DPR tidak bisa menolak kunjungan kerja, anggaran kunjungan kerja Pimpinan DPR Rp 15,5 miliar per tahun. Itu lebih banyak dari total anggaran kunker 11 Komisi yang hanya sekitar Rp 14 miliar per tahun,” ujar Sekjen Fitra, Yuna Farhan, kepada detikcom, Kamis (28/10/2010).
Menurut Yuna, Pimpinan DPR juga diberi wewenang membawa istri dalam kunjungan ke luar negeri. Padahal, anggota DPR harus nombok jika ingin membawa keluarga dalam kunjungan kerjanya.
“Anggaran di di DIPA nya ada untuk istri yang akan mengikuti kunjungan,” ujar Yuna.
Yuna meyakini rencana DPR menghentikan sementara kunker ke luar negeri akan susah terealisasi. Sebab, Pimpinan DPR menjadi pengambil keputusan terkait hal itu.
“Moratorium tidak akan berhasil kalau anggaran tersebut tidak dicabut,” keluh Yuna.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso memilih bungkam terkait paparan Yuna. Priyo juga tidak membantah anggaran tersebut.
“Kita tidak mau mengomentari itulah,” ujar Priyo.
Wakil Ketua BURT DPR Pius Lustrilanang menuturkan anggaran kunker Komisi DPR rata-rata Rp 1,7 M per tahun. Anggaran tersebut diarahkan untuk mengunjungi dua negara.
Pius menuturkan, anggaran kunker Pimpinan DPR dan alat kelengkapan DPR juga rata-rata sama. Hanya saja kunjungan ke setiap negara berbeda-beda sesuai dengan jarak dan keperluannya. Saat ini, pimpinan DPR juga sedang melakukan kunjungan muhibah ke Hungaria. Tim dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung.
sumber : indonesia terkini
0 komentar:
Posting Komentar