|
Tweet |
YOGYA - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY membagikan kondom beraroma untuk perempuan pekerja seks di lokalisasi Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta. Kondom tersebut ada yang beraroma cokelat, durian, dan pisang.
“Kondom yang paling diminati adalah yang paling licin. Biasanya yang beraroma itu yang licin," ujar Fita Purwanti (21), relawan PKBI, Selasa (28/12/2010).
Direktur PKBI DIY, Maesur Zaky, mengatakan, menyosialisasikan pemakaian kondom di kalangan perempuan pekerja seks tidak mudah. Sosialisasi yang dilakukan sejak tahun 1995 itu tidak langsung mendapat respon positif oleh kalangan pekerja seks komersial di wilayah itu.
"Kita awalnya mengadakan program pencegahan HIV/AIDS di komunitas mereka, melalui pelatihan dan penyuluhan seputar bahaya AIDS dan pencegahan penularannya," ujarnya.
Zaky mengatakan, pelatihan tersebut pada akhirnya untuk menyadarkan para perempuan pekerja seks dan pelanggannya, tentang bahaya virus HIV/AIDS terhadap ketahanan tubuh manusia.
"Kenapa kondom? Karena kondomlah medium paling efektif untuk mencegah transfusi virus HIV/AIDS," kata lelaki asal Kebumen ini saat ditemui di kantornya, Jalan Tentara Rakyat Mataram Gang Kapas JT I/705 Badran, Yogyakarta.
Selama pelatihan, perempuan pekerja seks dibekali tips dan trik untuk merayu klien agar mau menggunakan kondom. Mulai dari dengan cara menakut-nakuti hingga sampai cara paling halus berupa rayuan. "Misalnya, meyakinkan klien kalau dengan kondom hubungan jadi lebih nikmat," ujar Zaky.
“Kondom yang paling diminati adalah yang paling licin. Biasanya yang beraroma itu yang licin," ujar Fita Purwanti (21), relawan PKBI, Selasa (28/12/2010).
Direktur PKBI DIY, Maesur Zaky, mengatakan, menyosialisasikan pemakaian kondom di kalangan perempuan pekerja seks tidak mudah. Sosialisasi yang dilakukan sejak tahun 1995 itu tidak langsung mendapat respon positif oleh kalangan pekerja seks komersial di wilayah itu.
"Kita awalnya mengadakan program pencegahan HIV/AIDS di komunitas mereka, melalui pelatihan dan penyuluhan seputar bahaya AIDS dan pencegahan penularannya," ujarnya.
Zaky mengatakan, pelatihan tersebut pada akhirnya untuk menyadarkan para perempuan pekerja seks dan pelanggannya, tentang bahaya virus HIV/AIDS terhadap ketahanan tubuh manusia.
"Kenapa kondom? Karena kondomlah medium paling efektif untuk mencegah transfusi virus HIV/AIDS," kata lelaki asal Kebumen ini saat ditemui di kantornya, Jalan Tentara Rakyat Mataram Gang Kapas JT I/705 Badran, Yogyakarta.
Selama pelatihan, perempuan pekerja seks dibekali tips dan trik untuk merayu klien agar mau menggunakan kondom. Mulai dari dengan cara menakut-nakuti hingga sampai cara paling halus berupa rayuan. "Misalnya, meyakinkan klien kalau dengan kondom hubungan jadi lebih nikmat," ujar Zaky.