|
Tweet |
“Anak-anak yang kecanduan pornografi secara tidak sadar akan merusak otak mereka,” kata Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait, Sabtu (2/10).
Menurut dia, kecanduan ini dapat memperkecil volume otak tengah mereka, serta dapat membuat anak-anak ini tidak bisa berhenti mengonsumsinya. Saat anak-anak SD ini pertama kali melihatnya, maka mereka akan ketagihan dan akhirnya berulang kali menontonnya.
Menurut Arist, menonton pornografi ini dapat membuat otak menjadi adiktif pada porno dan mendorong mereka terus mencari hal-hal baru bahkan mungkin bersifat ekstrem. “Misalnya anak sudah berhenti menonton selama satu minggu, nantinya mereka juga akan mencari jalan agar bisa menontonnya kembali.”
Selain itu, Arist menyebutkan bahwa anak-anak yang kecanduan pornografi ini akan mengalami degradasi intelektualitas. Faktor pendorong terjadinya hal itu, menurut Ketua Komnas Anak ini, antara lain mudahnya akses internet (baik warnet atau rumah), kurangnya pendidikan menyangkut reproduksi di rumah maupun sekolah, dan yang terakhir adalah rasa keingintahuan anak itu sendiri.
Tanda-tanda anak yang mulai kecanduan pornografi adalah anak-anak itu menjadi sering menyendiri dan saat disuruh orang tua mereka cuma menjawab dan tidak melakukannya. Selain itu yang paling kelihatan adalah nilai-nilai anak di sekolah akan mengalami penurunan.
Arist menilai, bahaya yang paling sering terlihat menyangkut hal ini adalah terjadinya penyimpangan perilaku seksual. “Minimal jika kecanduan sudah parah, mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang mereka lihat di film.”
“Untuk mengatasi anak-anak yang sudah kecanduan, mereka perlu diterapi,” kata Arist.
Otak tengah anak-anak ini perlu dikembangkan lagi. Tindakan pencegahan yang bisa diambil adalah menerapkan intenet sehat di rumah, sekolah, atau dimanapun.
Kemudian anak-anak harus diberi pendidikan mengenai reproduksi, orang tua juga harus menempatkan diri mereka menjadi tempat curhat anak agar anak tidak menuju ke jalan yang salah.
Senada Psikolog A. Kasandra Putranto mengatakan, anak-anak yang mengalami kecandun pornografi akan merusak otak mereka. Psikolog ini juga mengatakan bahwa kecanduan semacam itu sulit disembuhkan, bahkan dengan terapi sekalipun kesempatan anak untuk sembuh masih sangat kecil.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tegas Kasandra.
Kasandra mengatakan sebaiknya sejak dini Internal Resistance (IR) anak sudah mulai dibangun. Dengan begitu anak-anak akan lebih mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk mereka.
Selain itu, Kasandra juga menyebutkan bahwa faktor pendorong anak kecanduan selain berasal dari lingkungan juga berasal dari nature dan nurture di keluarga. Jadi, cara orang tua mendidik anak dan suasana di dalam keluarga akan sangat berpengaruh.
Namun, Kasandra juga menyebutkan kedua faktor tersebut bisa saja kalah oleh determinasi anak. Untuk itu IR anak harus benar-benar dibangun."
0 komentar:
Posting Komentar