|
|
Tweet |
Berbagai negara coba membuat Cyber City, misalnya di India, China dan sebagainya. Nah, Indonesia sepertinya tak mau kalah mengembangkan kota berbasis cyber. Salah satu yang dipilih adalah kota Depok, yang niatnya akan dikembangkan jadi Cyber City oleh pemerintah bekerjasama dengan kalangan universitas.
Cyber City konon memiliki kesamaan ciri yaitu kerja keras, semangat enterpreneur tinggi, jalinan informasi kuat serta sistem pendanaan yang mendorong pertumbuhan perusahaan baru di bidang TI. Biasanya dibarengi tersedianya infrastruktur teknis dan non teknis yang memadai di kota tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dengan inisiatif Koridor Industri Telematika coba mendorong beberapa kota menuju ke arah itu. Pemanfaatan dan perkembangan industri TI diyakini berperan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Cyber City konon memiliki kesamaan ciri yaitu kerja keras, semangat enterpreneur tinggi, jalinan informasi kuat serta sistem pendanaan yang mendorong pertumbuhan perusahaan baru di bidang TI. Biasanya dibarengi tersedianya infrastruktur teknis dan non teknis yang memadai di kota tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dengan inisiatif Koridor Industri Telematika coba mendorong beberapa kota menuju ke arah itu. Pemanfaatan dan perkembangan industri TI diyakini berperan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Di samping itu Cyber City punya ciri pemanfaatan TI oleh pemerintah daerahnya untuk menyediakan layanan publik ataupun memfasilitasi berbagai kegiatan publik, sekaligus mendorong good governance. Salah satu kota yang dipandang layak adalah Depok.
Melihat situasi Depok saat ini yang berkembang pesat, Pemerintah Kota Depok mendorong Depok untuk berkembang ke kota Cyber. Harapan ini berkembang dengan adanya beberapa faktor pendukung, antara lain :
- Adanya beberapa perguruan tinggi di sekitar Depok.
- Akses ke pusat penelitian baik di Universitas maupun Lembaga Penelitian
- Tersedianya infrastruktur yang memungkinkan "kehidupan ala pengembang TI"
- Tempat yang memungkinkan sebagai titik pertukaran informasi dan diskusi pembentukan ide.
- Akses ke pusat bisnis Jakarta yang mudah.
- Akses ke pusat industri pengguna jasa teknologi informasi.
- Semangat kerja, ketekunan dan daya tahan tinggi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa/alumni dan pengusaha.
Cyber City bukan sekedar kota yang dipenuhi fasilitas TI, tapi dipandang perlu dukungan komunitas. Untuk mengembangkan Cyber City, pemerintah Kota Depok mengundang lembaga pendidikan di Depok, salah satunya Universitas Gunadarma untuk berpartisipasi dalam inisiatif mengembangkan Depok menjadi Cyber City.
Penandatanganan MoU
Rangkaian kegiatan pertama dalam kerjasama itu adalah pelaksanaan talk show bertajuk “Mengembangkan Cyber City berbasis komunitas” di Kampus Gunadarma, tanggal 4 Maret 2010. Pada acara ini dilaksanakan penandatanganan MoU antara Universitas Gunadarma mengenai pengembangan pemanfaatan dan pengembangan TIK di lingkungan Depok secara luas.
Dalam keterangan yang diterima detikINET, penandatanganan MoU dilakukan Walikota Depok Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail MSc, dan Rektor Universitas Gunadarma Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Juga hadir Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring sebagai keynote speaker.
Disajikan pula informasi produk atau layanan TI yang dikembangkan pengembang yang berdomisili di Depok, seperti oCentrum, Gerai Dinar, VirtualMall, MantelApp, Meruvian, dan sebagainya. Beberapa pengembang adalah mahasiswa atau alumni Universitas Gunadarma dan juga alumni dari Incubator Bussiness Center (IBC) Depok yang dikelola oleh Universitas Gunadarma bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.
Pada acara ini juga ditampilkan hasil kerjasama inkubasi industri Universitas Gunadarma dengan Meruvian Foundation dan juga PTE Ltd. Dalam kerja sama dengan PTE Ltd, Universitas Gunadarma akan memproduksi perangkat mobile devices sendiri.
